Pengertian dan Konsep Analisis Gender
Dalam islam umumnya dan dalam peradaban bangsa melayu pada
khususnya, tiada kata yang tepat untuk menunjukan istilah gender. Skenario ini
tidak bermakna, dalam tradisi masyarakat muslim tidak sembarang persoalan
gender dalam hubungan antara laki-laki dan perempuan. Namu, ajaran dan prinsip
islam dan norma dalam tradisi masyarakat muslim menjadi hubungan timbal balik,
dalam menentukan pola hubungan diantara keduanya.
Justru isltialh gender diambil dari bahasa arab Al-Jindar Atau
Alnaw-Al-Ijtima’i dalam bahasa
melayu dengan ejaana yang sama yaitu gender. Istilah
gender mula digunakan dalam bidang psikoanalisis sebelum dikembangkan dalam
wacana feminisme. [1]
Gender adalah suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan
pembedaan antara laki-laki dan perempuan secara sosial. Gender adalah kelompok
atribut dan prilaku yang dibentuk secara kultural yanga da pada laki-laki dan
perempuana.[2]
Gender adalah suatu sifat yang melekat pada kaum laki-laki maupun
perempuan yang dikontruksi secara sosial maupun kultural oleh masyarakat.[3]
Misalnya, bahwa perempuan dikenal dengan lemah lembut, cantik, emosional, atau
keibuan. Sementara laki-laki dianggap: kuat, maskulin, rasional, jantan,
perkasa, tegas dll. Ciri dan sifat itu sendiri merupakan sifat-sifat yang bisa
dipertentukan. Artinya hal tersebut bisa berubah sesuai dengan kondisi dan
keadaan si manusia itu sendiri. Terutama dalam lingkungan sosial.
Margaret mead menyatakan bahwa jenis kelmin adalah biologis, dan
prilaku gender adalah prilaku kontruksi sosial. Sedangkan meurut oakley (1972
dalam fakih, 1977) menjelaskan bahwa gender adalah pembagian laki-laki dan
perempuan yang dikontruksi secara sosial maupun kultural.
Gender adalah konsep hubungan sosial yang membedakan (memilah atau
memisahkan) fungsi dan peran antara laki-laki dan perempuan. Pembedaan fungsi
dan peran ini tidak ditentukan karena keduanya terdapat perbedaan biologis atau
kodrat, melainkan dibedakan meurut kedudukan, fungsi dan peranan masing-masing
dalam berbagai bidang kehidupan dan pembangunan.
Heyzer (1981:14) meneberi definisi gender. Gender merupakan bentuk
setelah kelahiran yaitu dikembangkan dan di internalisasi oleh orang-orang dan
lingkungan mereka.[4] Echos dan shadily menyebutkan bahwa gender
adalah perbedaan yng tampak pada laki-laki dan perempuan apabila dilihat dari
nilai dan tingkah laku.[5]
[1] Pada tahun 1976, istilah ini mula digunakan dalam bengkel
“Subordination of Women” di University of Sussex. Lihat Jane L. Parpart et al.,
eds. Theoretical Perspectives on Gender and Development (Ottawa,
Kanada: International Development Research Centre (IDRC), 2000), 37.
[2] J.Dwi Narwoko
Dan Bagong Suyanto, Sosiologi Teks Pengantar Dan Terapan, Jakarta:
Prenada Msedia Group, 2005. H. 334.
[3] Mansoer Fakih,
Analisis Gender Dan Transformasi Sosial, Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2013. H. 8.
[4] J.dwi narwoko
dan bagong suyanto.
[5] Echos dan
sadily, 1983. H. 265.


0 comments: